Senin, 30 Juni 2014

Merayakan Lebaran Tanpa Galau Soal Uang

Mudik Lebaran menjadi rutinitas tahunan berbiaya besar. Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, kantong Anda bisa jebol. Siapkan sumber dana dan atur pengeluaran dengan tepat agar mudik dan Lebaran berjalan menyenangkan!

Jika ada satu tradisi  khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Indonesia dalam merayakan  Hari Raya Idul Fitri, itu adalah mudik Lebaran. Kosakata bahasa Betawi yang konon merupakan ringkasan dua kata "menuju udik" alias pulang kampung tersebut telah menjadi kebiasaan penduduk kota-kota besar, apa pun suku dan agama mereka.

Budaya mudik Lebaran sulit dilepaskan dari profil masyarakat kita yang masih memiliki rasa kekeluargaan tinggi. Merayakan Lebaran di kampung bersama orangtua, keluarga besar dan tetangga, dan menikmati romantisme di kampung halaman, menjadi magnet besar bagi mayoritas orang Indonesia untuk melakukan mudik.

Namun, tradisi berlebaran di kampung halaman bukanlah tradisi yang mudah apalagi murah. Selain membutuhkan waktu dan energi khusus, mudik Lebaran ke kampung membutuhkan dana tak sedikit. Tak sedikit orang yang gagal  menebus kangennya pada kampung halaman karena keterbatasan waktu, energi, dan dana. Akhirnya harus cukup puas berlebaran di tempat tinggal saat ini saja.
Kebutuhan dana untuk Lebaran dan mudik ke kampung memang besar. "Siapkan anggarannya sejak awal tahun atau setelah Lebaran," saran Lisa Soemarto, perencana keuangan AFC Financial.
Terlebih, kita tahu, musim perayaan seperti hari raya selalu didahului kenaikan harga barang dan jasa akibat melonjaknya permintaan. Harga cabe hingga harga tiket pesawat, kompak membubung tinggi. Bahkan hingga ratusan persen! Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar