Mudik Lebaran menjadi rutinitas tahunan berbiaya besar. Tanpa
perencanaan keuangan yang tepat, kantong Anda bisa jebol. Siapkan sumber
dana dan atur pengeluaran dengan tepat agar mudik dan Lebaran berjalan
menyenangkan!
Jika ada satu tradisi khas yang
menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Indonesia dalam
merayakan Hari Raya Idul Fitri, itu adalah mudik Lebaran. Kosakata
bahasa Betawi yang konon merupakan ringkasan dua kata "menuju udik"
alias pulang kampung tersebut telah menjadi kebiasaan penduduk kota-kota
besar, apa pun suku dan agama mereka.
Budaya mudik Lebaran sulit
dilepaskan dari profil masyarakat kita yang masih memiliki rasa
kekeluargaan tinggi. Merayakan Lebaran di kampung bersama orangtua,
keluarga besar dan tetangga, dan menikmati romantisme di kampung
halaman, menjadi magnet besar bagi mayoritas orang Indonesia untuk
melakukan mudik.
Namun, tradisi berlebaran di kampung halaman
bukanlah tradisi yang mudah apalagi murah. Selain membutuhkan waktu dan
energi khusus, mudik Lebaran ke kampung membutuhkan dana tak sedikit.
Tak sedikit orang yang gagal menebus kangennya pada kampung halaman
karena keterbatasan waktu, energi, dan dana. Akhirnya harus cukup puas
berlebaran di tempat tinggal saat ini saja.
Kebutuhan dana untuk
Lebaran dan mudik ke kampung memang besar. "Siapkan anggarannya sejak
awal tahun atau setelah Lebaran," saran Lisa Soemarto, perencana
keuangan AFC Financial.
Terlebih, kita tahu, musim perayaan
seperti hari raya selalu didahului kenaikan harga barang dan jasa akibat
melonjaknya permintaan. Harga cabe hingga harga tiket pesawat, kompak
membubung tinggi. Bahkan hingga ratusan persen! Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar