Memasuki akhir tahun dan menjelang tahun baru, mal-mal biasanya sibuk menghias kaca-kaca jendela mereka (window dressing) dengan aneka ragam hiasan. Tujuannya, tentu saja, adalah untuk memikat pembeli sebanyak-banyaknya. Fenomena window dressing seperti ini juga sering terjadi di dunia keuangan. Manajer investasi melakukan window dressing menjelang pelaporan kinerja mereka.
SEPERTI kita tahu, umumnya, para manajer investasi (fund manager) yang
memiliki produk reksadana secara rutin akan menyampaikan laporan hasil
pengelolaan reksadananya kepada para investor. Dalam laporan yang
dirilis tiap akhir triwulan atau akhir tahun ini, manajer investasi akan
merinci surat-surat berharga yang ada di dalam portofolio investasi
reksadana tersebut.
Nah, saat pelaporan ini, sebagian manajer investasi tak jarang melakukan praktik window dressing.
Mirip dengan fenomena mal-mal yang berhias menjelang tahu baru tadi,
para manajer investasi juga "mendandani" laporannya agar terlihat
memikat. Caranya, mereka akan menjual surat-surat berharga yang harganya
hancur dan kemudian membeli surat berharga yang harganya sedang melejit
dan menjadi pembicaraan di pasar Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar