Senin, 16 Februari 2015

Mencari Harta Sebanyaknya Untuk Diwariskan Demi Masa Depan Anak Anda

Perencanaan Keuangan - Kebahagiaan Dewinta Tutiningrum tak pernah surut. Kendati sang suami telah meninggal dunia dua tahun lalu akibat menderita penyakit gagal ginjal, kehidupan Endang seakan tak berubah. Ibu tiga orang anak ini bisa hidup berkecukupan. Maklum, semasa hidup, Muhammad Sukanta, suami Dewinta, rajin menabung dan mengumpulkan aset kekayaan.
Sukanta, misalnya, memiliki aset tanah seluas 2.000 meter persegi di sebuah daerah di Jawa Barat. Dia juga memiliki tiga unit rumah yang dibangun di sekitar tempat tinggalnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Semua aset kekayaan warisan Sukanta tersebut, kini dinikmati oleh istri dan anak-anaknya.

Untuk dua orang anak laki-lakinya yang telah berkeluarga, Dewinta memberikan masing-masing satu unit rumah peninggalan sang suami. Satu unit lainnya dia sewakan kepada orang lain dengan sistem bayaran per tahun. Sedangkan putri bungsunya yang berusia 15 tahun, tinggal bersamanya di rumah induk, yang dibangun suaminya ketika putra sulungnya masih berusia lima tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama putri bungsunya, Dewinta membuka kios kelontong di garasi rumahnya. Modal untuk membuka usaha dia peroleh dari hasil menjual sebagian tanah warisan suaminya. Sisanya dia manfaatkan untuk menanam palawija yang dia percayakan kepada salah satu adik kandungnya.

Sebuah kisah yang indah, kendati sebuah keluarga kehilangan sosok pencari nafkah. Namun, perlukah ketika merencanakan keuangan kita dan menetapkan tujuan mewariskan aset kepada anak? Tak cukupkah membekali mereka dengan pendidikan yang baik? Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar