Jumat, 27 Februari 2015

Tetap Produktif Di Masa Pensiun

Perencanaan Keuangan - Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata pensiun? Mungkin sebagian besar orang akan mengidentikkan masa pensiun dengan masa tua, tidak lagi berjibaku mencari nafkah, hidup bersahaja, ngemong cucu, menghadapi risiko pikun, post power syndrome, dan lain sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pensiun berarti tidak lagi bekerja karena masa tugas sudah usai. Mengikuti definisi itu, masa pensiun artinya Anda tidak lagi bekerja formal. Oleh karenanya, tingkat penghasilan pun kemungkinan sudah tidak lagi sama seperti saat masih bekerja dahulu. Bahkan, cenderung lebih sedikit mengingat produktivitas Anda berhenti.

Anda beruntung bila termasuk kalangan yang sudah memiliki persiapan pensiun memadai, misalnya berupa bekal pensiun yang sudah mencukupi. Namun, tidak sedikit kalangan yang memasuki pensiun dengan persiapan seadanya. Uang pensiun dari kantor pas-pasan, sedang kebutuhan hidup terus meningkat. Bila Anda termasuk kalangan ini, sah-sah saja apabila terpikir untuk kembali produktif secara finansial.

Bagaimana caranya? Karena sektor formal sudah tidak menyediakan tempat bagi usia pensiun untuk terus bekerja, jalan satu-satunya adalah bekerja di sektor non-formal.

Sari Insaniwati, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, berujar, ada banyak pilihan yang bisa Anda jajaki agar tetap produktif secara finansial walau sudah memasuki kategori usia pensiun, antara lain memulai bisnis atau memanfaatkan aset yang Anda miliki agar bisa terus memberikan penghasilan rutin. Misalnya, memanfaatkan rumah yang tidak ditinggali sebagai kontrak-an atau menginvestasikan sebagian tabungan hari tua di instrumen fixed income atau pendapatan tetap, seperti deposito dan sukuk ritel Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar