Edukasi
- Batu akik atau agate belakangan ini sangat digemari di Indonesia.
Harganya pun melambung tinggi. Bahkan ada beberapa orang yang
menganggapnya sebagai investasi.
Namun beberapa orang memprediksi
bahwa tren batu akik akan bernasib sama seperti tren bunga anthurium dan
adenium, meredup seiring waktu. Apa pasal batu akik bukan termasuk
investasi? Lihat jawabannya di bawah:
1. Nilai Batu Akik Subyektif
Setiap
wilayah Indonesia memiliki batu akik yang beraneka cantiknya, namun
harga jualnya tidak sama. Bisa jadi motif unggulan suatu daerah bernilai
mahal di daerah tersebut, tapi di daerah lain harganya malah rendah
karena di daerah itu tidak banyak orang yang tertarik dengan batu
tersebut.
Nilai batu akik masih berdasarkan penilaian dan
ketertarikan masyarakat di daerah tertentu sehingga harganya tidak
stabil. Jadi kalau kamu mau berinvestasi, jangan terjebak dengan
spekulasi semata.
Kenali juga hal-hal yang bisa dijadikan patokan
supaya barang tersebut dapat dikategorikan sebagai investasi. Nah, apa
saja kriteria investasi? Yang utama adalah likuiditas barang tersebut
apabila diuangkan. Likuiditas komoditi investasi harus bersifat
universal, bisa diuangkan di mana pun tidak hanya di Indonesia. Sudahkah
batu akik mempunyai nilai universal tersebut?
2. Pastikan Nilai Seninya
Namun
kalau kamu memang ingin sekali berbisnis batu akik — apalagi mengingat
harga jualnya tahun ini tinggi, maka pilihlah batu akik yang mempunyai
nilai seni tinggi. Semakin tinggi dan unik nilai seni dari batu akik
tersebut, maka semakin tinggi juga harga jualnya Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar