Asuransi
- Ini adalah fakta yang harus diterima. Ada hal-hal dalam hidup kita di
mana kita tidak memiliki kontrol terhadap mereka. Kematian hanyalah
salah satunya. Kecuali kita merencanakan bunuh diri, di mana, kapan, apa
dan bagaimana akhir hidup kita adalah hal-hal yang kita hanya tidak
memiliki pengetahuan sebelumnya dan kita tak punya kuasa atasnya. Hal
yang sama berlaku untuk kecelakaan dan penyakit. Kita tidak tahu kapan
mereka akan memukul hidup kita. Dari ketiga risiko ini, bagaimanapun,
kematian lebih dahsyat karena efeknya pada masa depan keluarga kita
adalah permanen.
Apakah karena alasan tersebut ini berarti bahwa
kita benar-benar tidak berdaya untuk menangani kemungkinan yang akan
terjadi? Tidak juga. Memang kita tidak tahu kapan kematian akan menimpa
kita, ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk melunakkan pukulan yang
menimpa kita. Kita dapat melakukan perencanaan. Kita dapat memastikan
bahwa, bila dan ketika kematian terjadi, kita sudah siap.
Ini pada
dasarnya adalah apa yang dimaksud dengan asuransi jiwa. Ini respon
positif untuk risiko negatif. Namun supaya respon ini menjadi efektif,
kita harus yakin itu adalah seseuatu yang benar.
Sederhananya,
polis asuransi jiwa kita hanya dapat menjamin masa depan penerima kita
sejauh kita membiarkannya. Kita perlu memastikan, karena itu kita
membeli salah satu yang cocok dengan kebutuhan kita. Lebih penting lagi,
kita perlu memahami ketentuan polis kita.
Ini adalah ilustrasi
pelajaran pahit Thukul Prukuthul belajar terlambat seperti yang
digambarkan dalam kasus perusahaan asuransi (sebut saja Abadi Merana) Vs
Thukul Prukuthul saat sidang banding Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar