Kita seringkali merasa terjepit dalam masalah keuangan karena tidak
dapat membedakan antara keperluan dan keinginan ketika berbelanja.
Banyak barang yang kita beli ternyata tidak pernah kita gunakan. Baju
yang kita beli hanya tergantung di lemari, bukan di badan kita. Hal ini
membuat anggaran belanja timpang. Bagaimana mengerem keinginan belanja
kita?
Terapi
Inilah yang sering menimbulkan
masalah bagi kita. Belanja memang merupakan salah satu bentuk terapi,
seperti makan coklat, menimbulkan rasa senang di hati kita pada saat
itu(dan menimbulkan sakit kepala di akhir bulan). Bila Anda ingin
membeli sesuatu hanya karena merasa ingin menghibur diri, ingatlah
kesulitan yang bakal timbul. Lebih baik mencari hiburan lain seperti
menonton teve yang sudah jelas gratis dan bisa memberi pendidikan
(misalnya tayangan memasak).
Dorongan hati
Ada
orang yang membeli sesuatu hanya karena dorongan hati, tanpa berpikir
dua kali. Karena itulah kita harus membedakan antara keperluan dan
keinginan. Apakah barang itu kita beli hanya karena kita menginginkannya
atau karena kita memang memerlukannya. Sebetulnya tidaklah sulit
mengenali perbedaan ini. Bila sesuatu yang akan kita beli itu tidak
berkaitan dengan kesehatan atau pekerjaan, berarti hal itu bukan
keperluan. Misalnya Anda ingin membeli sepatu, tanpa sepatu itu kaki
Anda akan melepuh karena harus berjalan di panas terik di jalanan
berbatu-batu atau tanpa sepatu itu Anda tidak bisa bekerja, berarti Anda
membutuhkannya. Tetapi bila sepatu itu hanya untuk menambah koleksi
sepatu Anda yang sudah memenuhi lemari, berarti Anda cuma
menginginkannya Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar