Di suatu hari yang indah, Anda sedang mengendarai mobil di jalan dan
melihat-lihat pemandangan. Angin bertiup lembut menyentuh wajah Anda bak
Tangan Surgawi. (Cieee puitisnya norak gak?) Tiba-tiba saja sebuah
mobil Lamborghini hijau (yang harganya milyaran itu) melintas menyalip
Anda menyisakan rasa kalah, gundah sekaligus penasaran. Walaupun Anda
tahu bahwa mobil yang sedang Anda kendarai bukan tandingan mobil yang
baru saja melintas, Anda ingin mengejarnya untuk sekadar melihat lebih
lama mobil yang sejak lama telah menjadi idaman Anda. Anda mempercepat
kendaraan untuk dapat lebih dekat dengan mobil idaman tersebut. Saat
Anda menginjak gas kendaraan, Anda mempercepat 65 kilometer per jam
dalam sekejap, sebelum Anda sempat melirik indahnya Lamborghini hijau
tersebut. Yang terjadi, Anda malah menabrak bagian belakang Lamborghini
yang Anda kejar. Pada titik ini, Anda merasa ingin marah, takut dan
frustrasi atas perkara yang baru saja terjadi.
Anda berkata kepada
diri sendiri tentang apa yang akan Anda lakukan dan bagaimana Anda
dapat menyebabkan kecelakaan ini. Anda saat itu merasa sanggup memukuli
diri sendiri. Hanya saja karena Anda narsis, Anda takut jika Anda
memukuli diri sendiri, dunia ini akan kehilangan satu-satunya orang
paling ganteng / cantik di muka bumi ini.
Anda sekarang berpikir
tentang konsekuensi dan mencoba menentukan apa yang harus Anda lakukan
selanjutnya. Anda kemudian memutuskan untuk keluar dari kendaraan Anda
untuk melihat apa yang terjadi pada pengemudi Lamborghini. Sopir
Lamborghini secara fisik tampaknya baik-baik saja, namun ia marah karena
Anda telah menabrak kepemilikan mobil sport hijau yang baginya sangat
berharga. Andapun membatin jika mobil tersebut adalah milik Anda, Anda
akan lebih marah dari orang yang di hadapan Anda (hadeh malah nulis
naskah film).
Jika Anda berada dalam kecelakaan mobil, pertama dan
terutama, cobalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari
pihak lain yang terlibat dalam kecelakaan yang akan meliputi: informasi
SIM (nama, tanggal lahir, nomor lisensi, alamat), nomor telepon, plat
nomor, jenis kendaraan (pabrik, tahun, model & warna), informasi
asuransi (nomor polis, nama perusahaan asuransi & alamat jika
memungkinkan). Jika pihak lain tidak memiliki asuransi, pastikan untuk
mendapatkan nomor plat mobilnya dan semua informasi lain yang disebutkan
sebelumnya. Selain itu, jika ada saksi atau saksi di lokasi kejadian,
mintalah nama mereka, alamat dan nomor telepon jika mungkin. Ini akan
sangat membantu dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam
terjadinya kecelakaan dalam kaitannya pada kewajiban atas akibat
kecelakaan Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar