Start-Up Bisnis
- Modal, pengetahuan tentang bisnis yang digeluti, serta jaringan tidak
cukup untuk menciptakan dan mempertahankan bisnis yang baik. Para
pebisnis dari kelas mana pun pasti sepakat bahwa tim kerja menjadi hal
yang tak bisa diabaikan. Jika tim kerjanya solid, keberhasilan dalam
bisnis bukan hal mustahil yang bisa diraih.
Untuk menciptakan tim
kerja yang solid, kedekatan antar anggota tim mesti dibangun. Sebab,
perasaan nyaman cukup mempengaruhi bagaimana anggota bekerja sama. Jadi,
jangan heran banyak bisnis yang justru dimulai dari kedekatan hubungan.
Salah satunya bisnis yang dibangun oleh pasangan, baik pasangan kekasih
maupun pasangan suami isteri.
Perencana keuangan dari Tatadana
Consulting Tejasari mengatakan, ada manfaat berupa dukungan psikologis
membangun bisnis bersama pasangan. Ada perasaan saling percaya yang
besar, termasuk soal urusan uang yang kadang sensitif, katanya.
Bekerja
bersama pasangan, kata perencana keuangan dari One Consulting Budi
Raharjo, lebih mudah untuk menyatukan pandangan. Di samping itu,
intensitas untuk berkomunikasi juga lebih besar. Ini juga didukung oleh
semangat kebersamaan yang tinggi.
Sementara, perencana keuangan
dari AFC Financial Club Lisa Soemarto mengatakan, karena sudah saling
mengenal lebih dalam, maka pasangan bisa saling memahami karakter
masing-masing. Dengan begini, keduanya bisa lebih mudah untuk berbagi
peran berdasarkan kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Namun, di
balik sisi positif membina bisnis bersama pasangan tadi, ada risiko
besar juga yang mengintip, yakni potensi konflik pribadi yang bisa
menjalar pada urusan bisnis. Banyak cerita yang mengungkap tentang
hancurnya bisnis yang dibangun pasangan karena masalah pribadi.
Satu
contoh pengalaman yang bisa Anda jadikan pembelajaran adalah kasus
pecah kongsi pemilik ayam goreng merek Suharti. Pasangan suami-isteri
pemilik jaringan restoran asal Yogyakarta tersebut, yakni Bambang
Sachlan Praptohardjo dan Suharti akhirnya memutuskan bercerai setelah 30
tahun menjalankan usaha bersama. Pemicunuya, masalah pribadi.
Bahkan,
sempat diberitakan, Suharti adalah pihak yang dirugikan karena hampir
semua aset bisnis dimiliki atas nama sang suami. Tak heran proses
perceraian mereka berjalan alot. Untunglah, bisnis mereka tidak lantas
mandeg. Kini suami-isteri tersebut tetap menjalankan usaha restoran ayam
goreng masing-masing dengan logo yang berbeda.
Bikin kesepakatan tertulis
Untuk
meminimalisasi merembetnya masalah pribadi ke area bisnis, para
perencana keuangan menyarankan agar dibuat garis pemisah antara kedua
hal tersebut. Caranya, dengan membuat kesepakatan kerja bersama secara
tertulis. Aturan tertulis itu dibikin secara profesional yang berisi
tentang aturan main bagi pasangan dalam menjalankan bisnis.
Para
perencana keuangan mengatakan, surat kesepakatan kerja bersama tersebut
tidak hanya berlaku bagi bisnis yang kategori modalnya besar. Untuk
bisnis kecil pun sebaiknya memuat surat kesepakatan kerja. Kalau mau
dari sisi hukumnya kuat, tidak hanya materai tapi dilakukan di depan
notaris, saran Tejasari.
Bagi pasangan kekasih yang memang sudah
akan menikah, surat kesepakatan kerja bersama tersebut bisa sekalian
dimasukkan dalam pembuatan perjanjian pranikah (prenuptial agreement).
Perjanjian pranikah tersebut mengatur tak hanya soal bisnis bersama,
melainkan pengaturan kekayaan dan aset bersama kelak Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar