Senin, 27 Oktober 2014

Ketidakadilan yang Menguntungkan Sebagian Orang

Ryan Filbert
@RyanFilbert

Beberapa bulan yang lalu, saya pergi ke sebuah mal bersama seorang rekan. Setelah selesai meeting, saya menyempatkan diri untuk membeli obat di apotek yang ada di mal tersebut. Selesai membayar, rekan saya bilang bahwa berbelanja di apotek mal itu sedikit lebih mahal, bahkan kadang harganya cukup jauh dibanding harga obat di pasaran.

Saya bilang ke rekan saya itu, bahwa dengan membayar menggunakan rekening bank tertentu, saya justru mendapatkancash back setelah 2 minggu sebesar 30 persen. Dan terkejutlah rekan saya bahwa setelah dihitung, justru harga yang saya dapati setelah cash back cukup jauh dari harga pasaran obat-obatan yang ada.

Mendadak saya menyadari sebuah fenomena menarik. Ternyata dua orang yang membeli sesuatu di toko yang sama, pada waktu yang sama, dengan kasir yang sama, bisa mendapatkan harga yang berbeda hanya karena yang seorang mengetahui hal istimewa, dan yang lain tidak.

Bagi Anda yang menggunakan kendaraan bermotor, Anda pastinya pernah mengisi bahan bakar kendaraan Anda. Nah, apakah Anda pernah membayar dengan menggunakan kartu kredit berlogo visa? Bila ya, apakah Anda dikenakan biaya tambahan sebesar 2 persen atas transaksi?

Semenjak tahun 2012, Visa dan Haswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) bekerja sama untuk membebaskan surcharge sebesar 2 persen untuk pembelanjaan bahan bakar di SPBU, yang dimulai dari Jakarta dan Bandung. Namun, hingga tahun 2014, masih banyak yang mengenakan biaya 2 persen ketika Anda menggunakan kartu kredit berlogo Visa untuk membayar bahan bakar Anda. Bila dikenakan biaya surcharge, Anda bisa menghubungi call center penerbit kartu Anda untuk minta dikreditkan kembali Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar