Jumat, 24 Oktober 2014

Mendulang Keuntungan Dari Budidaya Kroto

Anda ingin memulai usaha namun masih bingung dari mana saya akan memulai usaha, kemudian usaha apa yang akan saya rintis? Mungkin Anda bisa mencoba variasi usaha budidaya kroto seperti yang dilakukan oleh pria bernama Ade Yusdira. Pernah hidup pada masa sulit tidak membuat langkah Ade Yusdira berhenti berusaha mencari nafkah bagi keluarga. Alhasil, kini dia sukses menjalankan bisnis yang terbilang unik dan masih jarang digeluti orang lain yaitu budidaya kroto.

Kroto sendiri merupakan larva atau telur semut jenis rangrang yang banyak digunakan masyakat sebagai pakan burung kicau atau sebagai umpan untuk memancing ikan.

Awal mula usaha
Sebelum terjun dalam bisnis budidaya kroto, Ade pernah beberapa kali berganti profesi, mulai berjualan makanan khas Palembang Pempek-pempek keliling ke sekolah, berjualan roti, membuka toko alat tulis kantor (ATK) hingga berjualan nasi goreng dan mie ayam.

Semua itu dia lakukan sebagai sampingan dari profesi utamanya menjadi staf pengajar untuk mata kuliah komunikasi bisnis dan manajemen ritel di STIE Kesatuan Bogor.

"Semua profesi saya lakukan seperti jualan pempek-pempek ke sekolah-sekolah, kemudian jualan roti. Penghasilan bisa sampai Rp 200 ribu-Rp 300 ribu, tetapi lelah, karena harus bangun jam 4 pagi muter ke komplek jual roti dan jam 8 pagi kerja di Kesatuan. Kemudian juga pernah dagang nasi goreng dan mie ayam dan dagang ATK," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Awal ketertarikannya pada budidaya kroto karena hobinya mancing. Pada saat itu kroto masih sulit didapatkan sehingga dia berpikir bagaimana membudidayakan kroto sendiri.

Untuk mulai budidaya ini Ade setidaknya melakukan percobaan dan penelitian hingga 2 tahun sebelum akhirnya berhasil.

"Sementara di alam juga sudah semakin sedikit. Saya butuh, akhirnya terinspirasi saya research dulu, banyak gagal sampai akhirnya berhasil. Saya melakukan penelitian sudah 2 tahun, kemudian menjalankan usaha ini sekitar 1 tahun. Sebenarnya budidaya kroto ini sudah diperkenalkan 5-6 tahun lalu dan saat itu belum banyak," lanjut dia Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar