Edukasi
- Banyak orang Indonesia saat ini yakin sudah berinvestasi untuk
kebutuhan keuangan mereka di masa depan. Namun, saat ditanya di mana
mereka membiakkan duitnya, banyak juga orang yang menjawab di deposito,
dengan alasan mencari instrumen yang aman. Padahal, imbal hasil deposito
masih kalah ketimbang kenaikan inflasi.
Sejatinya, di pasar modal
pun, ada instrumen investasi yang mirip dengan deposito. Investor yang
mendambakan investasi nan aman bin nyaman bisa menempatkan investasinya
di instrumen obligasi. Karakter instrumen investasi ini tidak beda jauh
dengan deposito.
Investor bisa menempatkan dana di obligasi dalam
tenor yang telah ditetapkan. Bila jangka waktu obligasi tersebut telah
habis, maka investor bisa menerima kembali dananya plus mendapat imbal
hasil atau istilah kerennya yield.
Anda pastinya sudah tahu bahwa
obligasi adalah instrumen surat utang berjangka waktu lebih dari 12
bulan. Obligasi ini bisa diterbitkan oleh negara maupun oleh korporasi.
Selain itu, ada juga obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah
(municipal bond).
Pada dasarnya, obligasi merupakan cara yang
dipakai oleh negara atau korporasi untuk menambah pendanaan. "Biasanya
penerbitan obligasi pemerintah nilainya lebih besar," kata Desmon
Silitonga, analis Millenium Danatama Indonesia.
Obligasi termasuk
instrumen investasi yang aman. Risiko utama yang dihadapi oleh para
pemegang obligasi adalah penerbit obligasi ternyata gagal bayar
(default). Oleh karena itu, berdasarkan kategori penerbit obligasi tadi,
obligasi korporasi merupakan obligasi paling berisiko. Sebab, peluang
korporasi gagal melunasi utang cukup terbuka.
Sementara, obligasi
pemerintah termasuk instrumen investasi yang risikonya kecil karena
peluang gagal bayarnya kecil, meskipun bukannya tidak mungkin sama
sekali. "Obligasi yang diterbitkan pemerintah merupakan salah satu
obligasi yang dikategorikan sebagai obligasi risk free," jelas Anup
Kumar, Global Markets-Financial Analyst Manager Bank Internasional
Indonesia Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar