Perencanaan Keuangan
- Seorang teman mengatakan, ia jadi dokter karena sampai mati tidak
bakal pensiun. Saat mendengar itu, saya terhenyak, karena gaya hidup
sekarang bisa jadi hilang saat mencapai usia 55 tahun.
Apa pun
latar belakang Anda, saya yakin, semua tidak rela jika gaya hidup modern
yang dijalani terpaksa dipangkas akibat lalai mempersiapkan pensiun.
Daripada pusing, mari simak tulisan perencana keuangan ZAP Finance Prita
H.Ghozie, berikut ini!
Langkah awal menuju pensiun
Masa
pensiun bisa jadi merupakan waktu terlama dalam hidup Anda tanpa punya
pekerjaan tetap dan penghasilan yang tetap. Berbeda dengan merencanakan
punya rumah misalnya, merencanakan pensiun sedikit lebih rumit, karena
keberhasilan perencanaan Anda tidak hanya tergantung dari berapa saldo
pundi-pundi yang terkumpul saat hari pensiun, tapi juga berapa banyak
yang Anda pakai setiap tahun di masa pensiun.
Sebuah riset dari
bank asing mengungkap fenomena menarik bahwa orang Asia tergolong orang
yang paling masa bodoh urusan pensiun. Jangka waktu yang kita siapkan
hanyalah 5 tahun. Jadi, pensiun usia 55 tahun, dana sudah habis di usia
60 tahun. Pendahulu kita mungkin bisa mengandalkan keturunan untuk
mengurus mereka di masa pensiun. Sadarlah, zaman sudah berubah dan
generasi muda menghadapi tantangan hidup yang lebih berat.
Langkah
pertama, tentukan kapan Anda mau pensiun. Buat Anda yang karyawan, usia
45-55 tahun bisa jadi pilihan. Sedangkan jika Anda adalah seorang
wirausaha atau pekerja profesi, mungkin berhenti bekerja secara langsung
di usia 60-65 tahun. Misal Andi, 35 tahun dan mau pensiun di usia 50
tahun, maka Andi punya 15 tahun untuk mengumpulkan pundi pensiun.
Setelah
itu, tentukan berapa lama Anda berencana mendanai gaya hidup di masa
pensiun. Maksudnya, sampai usia berapa Anda berencana untuk mandiri
secara finansial dengan gaya hidup yang diinginkan. Target yang dipasang
biasanya antara usia 75-80 tahun, tergantung angka harapan hidup
seseorang Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar