Edukasi
- Kejahatan perbankan atau kejahatan dalam dunia keuangan lagi-lagi
muncul ke permukaan. Yang lagi hangat dibicarakan akhir-akhir ini
apalagi kalau bukan kasus seorang senior relationship manager sebuah
bank terkemuka yang diduga menggelapkan dana nasabah miliaran rupiah.
Wow,
bukan jumlah yang sedikit, ya? Dengan uang yang jumlahnya ekstravagan
seperti itu, Anda pasti sudah membayangkan: kira-kira uangnya bisa
dipakai untuk apa saja, ya? Oke, lupakan khayalan belaka itu.
Mari,
kita ikuti ulasan serta antisipasi pencegahan dari aksi kejahatan
perbankan yang disampaikan Budi Pratama, perencana keuangan dari Akbar's
Financial Check Up, berikut ini!
Ini bukan kali pertama kejahatan
perbankan terungkap. Sebelum ini, hal yang serupa banyak terjadi.
Seorang nasabah merugi alias tertipu dalam sebuah sistem yang berjalan.
Kalau kita telaah secara perinci, seluruh institusi perbankan dan juga
keuangan lain memiliki standard operating procedure (SOP) yang sudah
diuji kelayakannya.
Aliran dana masuk dan keluar harus melalui
tahapan proses yang luar biasa panjang dan diawasi ketat. Prosedur itu
berlaku untuk seluruh jenis nasabah, baik nasabah prioritas maupun
non-prioritas. Namun, bank tetap saja bisa kecolongan. Dalam kasus yang
paling hangat, kejadian itu menimpa para nasabah prioritas di sebuah
bank terkemuka.
Berbicara nasabah prioritas, tentu saja, layanan
yang diberikan oleh bank kepada nasabah jenis ini tidak sama dengan
nasabah pada umumnya. Biasanya, nasabah prioritas akan didampingi oleh
seorang relationship manager atau RM (berbeda sebutan di setiap bank)
yang akan membantu nasabah di setiap transaksinya. Yang menarik di sini,
tidak sedikit nasabah yang akhirnya memiliki hubungan profesional yang
dekat dengan RM masing-masing. Tentu saja, hubungan itu dilandasi
kepercayaan nasabah bahwa uang mereka pasti akan dikelola dengan baik
oleh RM tersebut Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar