Kamis, 04 Desember 2014

Waspada Terhadap Kejahatan Perbankan

Edukasi - Kejahatan perbankan atau kejahatan dalam dunia keuangan lagi-lagi muncul ke permukaan. Yang lagi hangat dibicarakan akhir-akhir ini apalagi kalau bukan kasus seorang senior relationship manager sebuah bank terkemuka yang diduga menggelapkan dana nasabah miliaran rupiah.

Wow, bukan jumlah yang sedikit, ya? Dengan uang yang jumlahnya ekstravagan seperti itu, Anda pasti sudah membayangkan: kira-kira uangnya bisa dipakai untuk apa saja, ya? Oke, lupakan khayalan belaka itu.

Mari, kita ikuti ulasan serta antisipasi pencegahan dari aksi kejahatan perbankan yang disampaikan Budi Pratama, perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up, berikut ini!

Ini bukan kali pertama kejahatan perbankan terungkap. Sebelum ini, hal yang serupa banyak terjadi. Seorang nasabah merugi alias tertipu dalam sebuah sistem yang berjalan. Kalau kita telaah secara perinci, seluruh institusi perbankan dan juga keuangan lain memiliki standard operating procedure (SOP) yang sudah diuji kelayakannya.

Aliran dana masuk dan keluar harus melalui tahapan proses yang luar biasa panjang dan diawasi ketat. Prosedur itu berlaku untuk seluruh jenis nasabah, baik nasabah prioritas maupun non-prioritas. Namun, bank tetap saja bisa kecolongan. Dalam kasus yang paling hangat, kejadian itu menimpa para nasabah prioritas di sebuah bank terkemuka.

Berbicara nasabah prioritas, tentu saja, layanan yang diberikan oleh bank kepada nasabah jenis ini tidak sama dengan nasabah pada umumnya. Biasanya, nasabah prioritas akan didampingi oleh seorang relationship manager atau RM (berbeda sebutan di setiap bank) yang akan membantu nasabah di setiap transaksinya. Yang menarik di sini, tidak sedikit nasabah yang akhirnya memiliki hubungan profesional yang dekat dengan RM masing-masing. Tentu saja, hubungan itu dilandasi kepercayaan nasabah bahwa uang mereka pasti akan dikelola dengan baik oleh RM tersebut Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar