Rabu, 10 Desember 2014

Waspada Banjir, Jangan Sampai Uang Hilang Sia-Sia!!

Perencanaan Keuangan & Asuransi - Memasuki akhir tahun 2014, wilayah di Indonesia mulai memasuki musim penghujan yang artinya bencana banjir akan menghantui sebagian besar wilayah negeri ini. Seperti pada akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014 headline berbagai media massa tak pernah sepi dari berita tentang bencana alam di negeri ini. Banjir di wilayah Jabodetabek, kota-kota di jalur pantai utara Jawa, juga di Manado, menjadi pemberitaan hangat. Belum lagi bencana letusan Gunung Sinabung di Sumatra Utara yang sudah berlangsung sekitar enam bulan.

Beragam bencana yang melanda tanah air kita tak ayal membawa imbas signifikan terhadap urusan keuangan. Contoh nyata, harga beberapa barang kebutuhan pokok melejit akibat banjir dan cuaca buruk.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi selama Januari 2014 melejit ke level 1,07%.

Bagi sebagian masyarakat, bencana alam seperti banjir bahkan menjelma menjadi rutinitas tahunan yang sulit dihindari. Itulah yang dialami oleh Ferry, karyawan perusahaan media di Jakarta Selatan.
Ferry, yang bermukim di Jakarta Timur, beberapa tahun ini harus menelan kerepotan akibat terjangan air bah yang menyambangi rumahnya. Tidak cuma mengusik ketenangan, banjir berujung pembengkakan pengeluaran.


Sebagai contoh, Ferry terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk mengungsikan keluarganya ke luar kota agar terhindar dari banjir. Belum lagi biaya-biaya yang harus dia keluarkan kelak untuk memperbaiki kondisi rumah yang porak-poranda akibat banjir. Singkat kata, bencana alam tak urung ikut menyeret bencana? bagi kantong si korban.

Wajib antisipasi

Solusi paling simpel untuk menghindarkan kantong dari derita bencana seperti banjir tahunan boleh jadi adalah pindah ke tempat lain yang relatif aman. Itu satu-satunya opsi jika memang Anda ingin hidup berkualitas lebih baik,? ujar Freddy Pieloor, perencana keuangan MoneynLove Financial Planning and Consulting.

Persoalannya, solusi sederhana itu justru yang menuntut modal terbesar. Opsi pindah rumah hanya mungkin ditempuh jika kantong mencukupi untuk membeli rumah baru. Menabung untuk pembelian rumah baru juga butuh waktu.

Belum lagi, adaptasi di lingkungan baru kelak. Beberapa orang malas pindah ke tempat baru yang bebas banjir hanya karena enggan beradaptasi dengan lingkungan baru Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar