Selasa, 09 Desember 2014

Apakah Toko Online Bangkrut Bisa Sukses Kembali??

Start-Up Bisnis - Kegagalan adalah sesuatu yang tertunda. Pepatah ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh banyak orang. Pasalnya, kegagalan berbisnis seringkali dibarengi oleh sejumlah kerugian yang harus ditanggung oleh pemilik bisnis. Pemilik toko online termasuk ke dalam pihak yang harus menanggung kerugian seandainya toko online-nya tidak mendapatkan “tempat” di bisnis dunia maya. Tidak hanya merugi, ancaman kebangkrutan pastinya akan membayangi penjual serta toko online-nya. Apakah Toko Online Bangkrut Bisa Sukses Kembali??

Dalam buku berjudul 36 Rahasia Sukses Merek-merek Top karya Ari Satriyo Wibowo, perusahaan elektronik Sharp disebut sebagai contoh usaha yang berhasil merebut kembali kepemimpinan pasar setelah bangkrut. Sharp yang terkenal sebagai juara di bidang produk elektronik sejak tahun 1968 di Indonesia dikalahkan oleh merek-merek lain seperti Sony, Sanyo, dan National. Kepemimpinan pasar yang diemban Sharp pun “direbut” oleh merek-merek tersebut. Sharp tidak lagi menjadi juara di bidang elektronik sebab merek-merek baru mengeluarkan produk yang lebih modern dan canggih.
Tidak ingin berlama-lama hanyut dalam kekalahan, Sharp mengubah strategi pemasarannya. Sharp mengekspor produknya ke negara-negara ASEAN, Srilanka, dan Nigeria. Sharp bangkit dengan menghadirkan produk-produk televisi dan juga audio sehingga pangsa pasarnya meluas. Terbukti, strategi pemasaran baru yang terapkan Sharp mampu mensejajarkan posisinya kembali dengan merek-merek besar lainnya.


Apa relevansi bangkitnya Sharp terhadap bisnis online? Jika muncul pertanyaan, mungkinkah toko online yang telah bangkrut kembali menjadi sukses? Jawabannya adalah mungkin. Masa depan bisnis–termasuk bisnis online–bukanlah sesuatu yang bisa diprediksi secara pasti. Pemilik toko online mungkin saja merasa bahwa angka penjualannya sangat baik pada hari-hari tertentu. Ia merasa bahwa toko online-nya merajai bidang bisnis yang digelutinya, sama seperti Sharp. Namun, terlalu puas dengan angka penjualan saat ini tidaklah menjamin toko online akan langgeng selama-lamanya.
Kondisi seperti inilah yang membuat banyak penjual online “terlena” akibat angka penjualan yang baik sehingga tidak memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Jika ini terus berlanjut, dampaknya jelas dan pasti: kebangkrutan toko online.

Untuk bangkit dari keterpurukan bisnis, pemilik toko online pertama-tama harus memahami alasan toko online-nya bangkrut. “Terlena” dengan permintaan produk yang tinggi sehingga tidak sadar bahwa kompetitor yang lebih unggul bermunculan? Atau karena produk yang didagangkan terlalu seragam dan tidak memiliki nilai lebih sehingga kalah bersaing di pasaran? Mungkin juga karena alokasi dana yang tidak tepat, apalagi ketika memulai bisnis dengan modal yang minim? Apapun penyebab kebangkrutan toko online, penjual pertama-tama harus menyadari alasan di balik toko online-nya terpuruk Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar