Senin, 10 November 2014

5 Rahasia Sukses Stefan Haubold, CEO Carmudi

Apakah anda termasuk ke dalam sebagian besar orang yang masih mengalami permasalahan dalam mencari mobil atau motor bekas? Tahukah anda bahwa ada situs yang fokus untuk mewadahi dan memudahkan jual beli kendaraan secara online di Indonesia? Yep, situs yang saya maksudkan adalah Carmudi.

Carmudi adalah startup yang fokus menyediakan platform bagi siapa saja yang ingin menjual kendaraan mereka. Perusahaan ini didirikan oleh Stefan Haubold yang sekarang juga menjabat sebagai Global Managing Director dari Carmudi. Apa yang telah dilakukan Stefan pada perusahaan ini sangatlah besar dan cepat, ia berhasil mengekspansi operasional situs ini ke 16 negara hanya dalam enam bulan dan saat ini ia terus menyalurkan passion yang ia miliki pada mobil dengan semangat entrepreneurship.

Note: Perlu anda ketahui bahwa Carmudi adalah salah satu startup yang diinvestasi oleh Rocket Internet. Rocket Internet juga berinvestasi pada Zalora dan Lazada.

Entrepreneur – mungkin ini merupakan kata yang keren bagi sebagian orang bukan? Saya rasa tidak sedikit orang di dunia, khususnya Indonesia yang ingin melekatkan nama mereka dengan kata “entrepreneur.” Tapi apa pekerjaan entrepreneur itu sebenarnya? Apakah hanya memgembangkan bisnis model saja? Tentu tidak. Sebelum memutuskan untuk menjadi entrepreneur, perlu anda ketahui bahwa ada banyak hal yang melengkapi makna dari entrepreneur itu sendiri, seperti resiko, inovasi, passion, dan masih banyak lagi. Apakah anda memiliki semuanya?

Resiko, passion, dan inovasi inilah yang ada dalam diri Stefan dan Carmudi. Elemen-elemen inilah yang melengkapi kehidupan Carmudi setiap harinya. Tanpanya, Carmudi tidak akan bisa tumbuh besar seperti sekarang. Dengan berbagai pengalaman yang ia telah lalui di pasar yang berat seperti ini, Stefan memberikan resep suksesnya dalam membangun budaya perusahaan yang terdiri dari lima elemen yang bisa anda terapkan pada startup anda.

1. Tidak ada superioritas
Artinya, semua orang di startup itu sama. Setiap orang memiliki tanggung jawabnya sendiri dan mereka bekerja pada satu level yang sama. “Saya tidak duduk di ruangan kaca yang terpisah dari orang-orang di kantor saya,” ungkap Stefan. “Bagi saya ini adalah hal penting agar setiap orang di perusahaan bisa membaur satu sama lain, leadership ditentukan dengan pengetahuan dan bukan ditentukan berdasarkan jumlah waktu yang dihabiskan di kantor,” lanjutnya. Menurut Stefan, gelar di perusahaan itu tidak begitu penting karena gelar itu hanya digunakan untuk komunikasi keluar perusahaan Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar