Rabu, 26 November 2014

Pensiun Dini?? Pikirkan Dengan Matang Terlebih Dahulu

Perencanaan Keuangan - Dalam beberapa pekan terakhir ini, Haris Zaelani acap duduk termenung seorang diri di teras depan rumahnya. Ada beban berat tengah membebani pikiran karyawan sebuah perusahaan BUMN ini. Perusahaan tempatnya bekerja tengah mengadakan program pensiun dini bagi pegawai. Pegawai yang tertarik boleh mengajukan lamaran utnuk berhenti bekerja.

Desas-desus yang masuk telinganya, perusahaan menyediakan dana kompensasi lumayan besar bagi karyawan yang berminat pensiun dini. Nilainya antara Rp 300 juta  Rp 500 juta. Ini yang membuat Haris kerap termenung seorang diri. Dia bingung, apakah mau mengambil tawaran pensiun dini tersebut atau tidak.

Jika dia ikut pensiun dini, penghasilan dari bekerja akan terhenti. Padahal, masa kerja Haris masih sembilan tahun, sampai memasuki usia pensiun 55 tahun. Sebaliknya, jika dia tidak mengambil pensiun dini tadi, belum tentu penghasilannya selama sisa waktu bekerja akan melebihi atau menyamai nilai kompensasi pensiun dini. Jadi, tentu Anda mengerti, kalau kini Haris lebih sering termenung seperti orang sableng.

Tidak mudah memang menjawab pertanyaan ini. Boleh jadi, banyak masyarakat negeri ini merasakan pengalaman serupa. Semua bergantung pada kesiapan masing-masing individu. Apa pun keputusan yang diambil, sangat terkait dengan kebutuhan keuangan keluarga di masa depan, kata Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting.


Setidaknya ada dua kategori pensiun dini. Pertama, pensiun dini yang ditawarkan perusahaan tempat bekerja. Kedua, pensiun dini yang ditetapkan perusahaan. Pada pensiun dini yang ditawarkan oleh perusahaan, karyawan boleh mengambil maupun menolak program ini. Jika pensiun dini ditetapkan perusahaan, karyawan harus mengambil program tersebut.

Eko menilai, pada pensiun dini yang ditawarkan perusahaan, biasanya keputusan berdasarkan keinginan dari karyawan sendiri. Dengan kata lain, dia sudah siap menerima semua risiko yang akan diterima dari keputusannya tadi. Persoalan muncul jika program pensiun dini ditetapkan oleh perusahaan. Di sini karyawan diharuskan mengambil pensiun dini. Pada program pensiun dini yang dipaksa perusahaan, biasanya si karyawan tidak siap menerima risiko yang dihadapi, kata dia.

Untung rugi program pensiun dini

Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, mengingatkan, ada sejumlah risiko yang harus Anda hadapi jika memutuskan pensiun dini. Pertama, penghasilan Anda akan terhenti. Kedua, rutinitas sehari-hari juga akan terhenti. Ketiga, semua fasilitas kenyamanan yang Anda miliki selama jadi karyawan telah hilang. Keempat, bisa terjadi demotivasi. Semangat hidup Anda, bisa jadi, akan menurun.

Namun, Mike juga mengingatkan, ada sejumlah keuntungan dari pensiun dini yang ditawarkan perusahaan. Pertama, dengan pensiun dini, Anda akan menerima sejumlah uang pesangon yang bisa dijadikan modal untuk kebutuhan di masa depan. Kedua, punya waktu yang fleksibel. Anda bebas mengatur ritme hidup selanjutnya. Apa pun yang Anda lakukan tak terbentur rutinitas sehari-hari kantor. Ketiga, Anda mendapat kesempatan membangun kompetensi di bidang lain.

Jadi, ketika ada tawaran pensiun dini dari perusahaan, mana yang harus Anda pilih? Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar