Rabu, 05 November 2014

Berbisnis Juga Butuh Disiplin Tata Keuangan

Menjadi pengusaha boleh jadi merupakan mimpi sebagian besar orang saat ini. Pengusaha bisa mengelola usaha secara mandiri dengan jam kerja yang fleksibel. Kesempatan untuk mengeksplorasi bisnis hingga bernilai maksimal juga terbuka luas. Bandingkan dengan nasib karyawan perusahaan yang dibatasi oleh hierarki jabatan dan jenjang karier.

Namun, di balik segala keistimewaan, tersimpan banyak tantangan yang menghadang para pengusaha. Salah satu yang sering menjadi permasalahan, terutama di kalangan para pemula, adalah pengaturan keuangan.

Sering sekali pengusaha dengan omzet yang mulai menanjak tiba-tiba kelabakan karena tidak mencatat keuangan secara tertib. Itulah pengalaman Reza Andriadi, pemilik sebuah usaha penerbitan di Jakarta Selatan. Pada awal merintis usaha dulu, Reza mencampur aduk keuangan bisnis dan pribadi. Masalah muncul saat Reza harus mengurus perpajakan. Pusing karena pencatatan aset dan utang selama ini telanjur nyampur,? cerita dia.

Membereskan soal itu ternyata cukup menguras tenaga. Prospek usahanya juga terancam. Sebab, tanpa menyelesaikan urusan pajak dia bisa mengikuti tender proyek penerbitan sebuah instansi pemerintah. Runyam, bukan?


Pentingnya memiliki pembukuan keuangan usaha yang tertib juga muncul dari pengalaman Rochadi Ariawan, pemilik Klinik Gigi Dentaris di Jakarta. Sebenarnya dia telah memisahkan rekening pribadi dan bisnis. Meski begitu, tetap saja dia tersandung masalah ketika usaha yang dia rintis sempat kekurangan modal. Saya tidak memiliki dana cadangan untuk usaha, sehingga terpaksa membobol tabungan pribadi dan berutang ke saudara,? cerita dia.

Antisipasi masalah
Cerita serupa juga dikisahkan oleh Alpha Satriakusuma, pemilik usaha konstruksi Prajja Indonesia. Kendati cukup rajin mencatat arus kas usaha, rupanya Alpha tidak menyisihkan sebagian pendapatan usahanya untuk cadangan biaya operasional. Ujung-ujungnya, ketika terdesak kebutuhan dana tambahan untuk operasional, Alpha terpaksa menambalnya dengan berutang ke kerabat.

Mencari tambahan sumber dana untuk mendukung masalah permodalan, merupakan hal wajar dalam bisnis. Justru para usahawan yang berhasil kebanyakan menemui puncak kesuksesan lewat dukungan permodalan besar dari bank.

Namun, akan menjadi hal yang kurang sedap ketika kendala bisnis yang Anda hadapi mengemuka hanya karena hal yang cenderung ??sepele?. Misalnya, akibat kemalasan Anda menertibkan keuangan bisnis.

Mencampur rekening usaha dengan rekening pribadi, tidak tertib mencatat arus keluar masuk dana, nilai aset bisnis tidak terdokumentasi dengan lengkap, bisa menjadi penyebab ketersendatan usaha Anda.

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan yang tepat bagi para pebisnis agar kantong pribadi aman dan usaha lancar? Simak strategi yang dibagi oleh perencana keuangan berikut: Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar