Senin, 24 November 2014

Mencegah Gaya Hidup Dari Menghambur-Hamburkan Uang

Perencanaan Keuangan - Kata "berhemat" telah meninggalkan konotasi yang lebih negatif bagi kebanyakan orang daripada hanya menjadi penyelamat keuangan yaitu: pelit atau kikir. Ya atau tidak? Jika Anda bertamu ke rumah teman yang tidak menyuguhi setitikpun air, Anda malah mungkin tidak membatinnya dalam hati. Namun apabila dia menyuguhi Anda dengan segelas teh yang sangat bening, Anda pasti membatinnya pelit. Mungkin dia pelit, atau mungkin dia memang sudah tidak mempunyai uang untuk membeli teh pada saat itu. Jadi jangan salahkan pemilik rumah. Lebih baik Anda belajar tentang penghematan tanpa harus menimbulkan kesan pelit.  Ada garis tipis perbedaan untuk berhemat dan terlalu banyak berhemat yang di suatu titik membuat kita menjadi terkesan konyol. Di sinilah konotasi negatif berasal.

Jika Anda dipandu dengan prinsip-prinsip yang benar dan alasan dalam memutuskan untuk hidup hemat, Anda tidak akan pernah salah. Jika Anda telah memutuskan untuk hidup hemat, tidak perlu khawatir penghinaan. Tegakkan kepala Anda tinggi-tinggi. Dan tetap fokus dalam mewujudkan apa yang ada dalam tips-tips di bawah  ini:

1. Makan Keluar – Sering penulis sebut dalam artikel-artike sebelumnya. Makan ke luar boleh, asal bukan makan ke luar negeri. Bayangkan saja, tiap makan harus ke luar negeri. Kantong siapa yang tidak jebol? Ya, buat yang tinggalnya di perbatasan boleh lah! Lebih disarankan Anda makan ke luar rumah yaitu di teras. Dijamin tetap irit hehe (yang ini bercanda juga!) Memiliki kehidupan sosial  dengan teman-teman pada akhir minggu baik-baik saja, jika Anda melakukannya sekali-sekali. Tapi ini bisa menjadi mahal jika Anda menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar