Perencanaan Keuangan
- Kata "berhemat" telah meninggalkan konotasi yang lebih negatif bagi
kebanyakan orang daripada hanya menjadi penyelamat keuangan yaitu: pelit
atau kikir. Ya atau tidak? Jika Anda bertamu ke rumah teman yang tidak
menyuguhi setitikpun air, Anda malah mungkin tidak membatinnya dalam
hati. Namun apabila dia menyuguhi Anda dengan segelas teh yang sangat
bening, Anda pasti membatinnya pelit. Mungkin dia pelit, atau mungkin
dia memang sudah tidak mempunyai uang untuk membeli teh pada saat itu.
Jadi jangan salahkan pemilik rumah. Lebih baik Anda belajar tentang
penghematan tanpa harus menimbulkan kesan pelit. Ada garis tipis
perbedaan untuk berhemat dan terlalu banyak berhemat yang di suatu titik
membuat kita menjadi terkesan konyol. Di sinilah konotasi negatif
berasal.
Jika Anda dipandu dengan prinsip-prinsip yang benar dan
alasan dalam memutuskan untuk hidup hemat, Anda tidak akan pernah salah.
Jika Anda telah memutuskan untuk hidup hemat, tidak perlu khawatir
penghinaan. Tegakkan kepala Anda tinggi-tinggi. Dan tetap fokus dalam
mewujudkan apa yang ada dalam tips-tips di bawah ini:
1. Makan
Keluar – Sering penulis sebut dalam artikel-artike sebelumnya. Makan ke
luar boleh, asal bukan makan ke luar negeri. Bayangkan saja, tiap makan
harus ke luar negeri. Kantong siapa yang tidak jebol? Ya, buat yang
tinggalnya di perbatasan boleh lah! Lebih disarankan Anda makan ke luar
rumah yaitu di teras. Dijamin tetap irit hehe (yang ini bercanda juga!)
Memiliki kehidupan sosial dengan teman-teman pada akhir minggu
baik-baik saja, jika Anda melakukannya sekali-sekali. Tapi ini bisa
menjadi mahal jika Anda menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar