Dua bulan lagi tanpa terasa kita akan kembali melewati pergantian
tahun. Pada pergantian tahun merupakan momentum berharga karena
merupakan ajang kumpul dengan keluarga yang lama tidak ditemui selain
itu tentunya yang paling utama kocek para pekerja bertambah tebal.
Maklum saja, banyak perusahaan membagikan bonus pada awal tahun
berdasarakan prestasi karyawan maupun kinerja perusahaan sampai akhir
tahun sebelumnya.
Mungkin, perusahaan tempat Anda bekerja termasuk
perusahaan yang berbaik hati memberi rezeki nomplok di awal tahun ini.
Anda sudah punya rencana bagaimana memanfaatkan bonus tersebut? Untuk
belanja, untuk foya-foya, atau untuk menutup kebutuhan rutin keluarga
maupun pribadi?
Tentu saja, Anda yang paling berhak memutuskan
rencana pemanfaatan bonus tersebut. Namun, ada baiknya, Anda jangan
menghambur-hamburkan rezeki tersebut sekadar untuk memuaskan nafsu.
Sebagian orang memberi saran agar bonus tahunan diinvestasikan. Tentu,
itu saran yang bijak.
Namun, Anda harus cermat memilih cara dan
sarana yang tepat sebagai ladang investasi uang bonus tersebut. Maklum,
tahun ini bukan tahun yang diperkirakan bakal kondusif untuk sembarang
bentuk investasi. Bukan hendak menakut-nakuti, tapi kalau Anda
mendengarkan saran para pakar, banyak analis menilai fluktuasi di pasar
modal tahun depan masih tinggi. Belum lagi beragam sentimen negatif
membayangi pasar modal dalam negeri maupun ekonomi global.
Meski
begitu, bukan berarti Anda harus melupakan ide menjadikan bonus sebagai
modal investasi. Para perencana keuangan menganggap bahwa, idealnya,
sebagian pendapatan yang diterima tersebut memang dibiakkan sehingga
Anda bisa mendapat keuntungan maksimal secara jangka panjang.
Lantas,
bagaimana cara bijak untuk memanfaatkan bonus akhir tahun? Fauziah
Arsyanti, perencana keuangan dari Fahima Advisory, menyarankan agar
setiap pendapatan yang didapat langsung dialokasikan untuk pos-pos
tertentu. Ambil contoh, bonus tahunnan ini Anda gunakan khusus
investasi, sementara uang tunjangan hari raya digunakan untuk membayar
utang. Lalu, dana perolehan dividen bisa digunakan untuk
bersenang-senang. "Justru kalau terlalu ketat mengelola keuangan bisa
stres, lebih baik dibagi sesuai dengan kebutuhan,"ujar Fauziah.
Kalau
kondisi keuangan sudah oke, Anda bisa mengikuti saran ini. Tapi, kalau
kondisi keuangan belum stabil, Anda bisa mengikuti strategi berikut
untuk memanfaatkan bonus kali ini.
1. Lunasi utang
Para
perencana keuangan menuturkan, sebelum membelanjakan habis bonus
tahunan, sebaiknya Anda menilai bagaimana rapor keuangan pribadi Anda
terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan dua kategori untuk menilai
kondisi keuangan pribadi: biru atau merah. Yang dimaksud dengan rapor
biru adalah bila beban utang yang harus dibayar setiap bulan tidak lebih
dari 30% total penghasilan bulanan Anda. Sebaliknya, bila beban utang
Anda setiap bulan melebihi 30% dari total penghasilan bulanan yang Anda
terima, keuangan Anda masuk rapor merah.
Jika Anda termasuk orang
dengan rapor merah, sebaiknya bonus akhir tahun diprioritaskan untuk
membayar utang. Dengan demikian, kondisi keuangan Anda bisa masuk
golongan rapor biru. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa melunasi
utang sebenarnya bagian dari investasi. Melunasi utang lebih awal dari
jatuh tempo dapat menolong terhindar dari beban berat seperti denda dan
pembengkakan utang akibat bunga kredit Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar