Rabu, 05 November 2014

Bijak Menggunakan Bonus Akhir Tahun

Dua bulan lagi tanpa terasa kita akan kembali melewati pergantian tahun. Pada pergantian tahun merupakan momentum berharga karena merupakan ajang kumpul dengan keluarga yang lama tidak ditemui selain itu tentunya yang paling utama kocek para pekerja bertambah tebal. Maklum saja, banyak perusahaan membagikan bonus pada awal tahun berdasarakan prestasi karyawan maupun kinerja perusahaan sampai akhir tahun sebelumnya.

Mungkin, perusahaan tempat Anda bekerja termasuk perusahaan yang berbaik hati memberi rezeki nomplok di awal tahun ini. Anda sudah punya rencana bagaimana memanfaatkan bonus tersebut? Untuk belanja, untuk foya-foya, atau untuk menutup kebutuhan rutin keluarga maupun pribadi?

Tentu saja, Anda yang paling berhak memutuskan rencana pemanfaatan bonus tersebut. Namun, ada baiknya, Anda jangan menghambur-hamburkan rezeki tersebut sekadar untuk memuaskan nafsu. Sebagian orang memberi saran agar bonus tahunan diinvestasikan. Tentu, itu saran yang bijak.


Namun, Anda harus cermat memilih cara dan sarana yang tepat sebagai ladang investasi uang bonus tersebut. Maklum, tahun ini bukan tahun yang diperkirakan bakal kondusif untuk sembarang bentuk investasi. Bukan hendak menakut-nakuti, tapi kalau Anda mendengarkan saran para pakar, banyak analis menilai fluktuasi di pasar modal tahun depan masih tinggi. Belum lagi beragam sentimen negatif membayangi pasar modal dalam negeri maupun ekonomi global.

Meski begitu, bukan berarti Anda harus melupakan ide menjadikan bonus sebagai modal investasi. Para perencana keuangan menganggap bahwa, idealnya, sebagian pendapatan yang diterima tersebut memang dibiakkan sehingga Anda bisa mendapat keuntungan maksimal secara jangka panjang.

Lantas, bagaimana cara bijak untuk memanfaatkan bonus akhir tahun? Fauziah Arsyanti, perencana keuangan dari Fahima Advisory, menyarankan agar setiap pendapatan yang didapat langsung dialokasikan untuk pos-pos tertentu. Ambil contoh, bonus tahunnan ini Anda gunakan khusus investasi, sementara uang tunjangan hari raya digunakan untuk membayar utang. Lalu, dana perolehan dividen bisa digunakan untuk bersenang-senang. "Justru kalau terlalu ketat mengelola keuangan bisa stres, lebih baik dibagi sesuai dengan kebutuhan,"ujar Fauziah.

Kalau kondisi keuangan sudah oke, Anda bisa mengikuti saran ini. Tapi, kalau kondisi keuangan belum stabil, Anda bisa mengikuti strategi berikut untuk memanfaatkan bonus kali ini.

1. Lunasi utang
Para perencana keuangan menuturkan, sebelum membelanjakan habis bonus tahunan, sebaiknya Anda menilai bagaimana rapor keuangan pribadi Anda terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan dua kategori untuk menilai kondisi keuangan pribadi: biru atau merah. Yang dimaksud dengan rapor biru adalah bila beban utang yang harus dibayar setiap bulan tidak lebih dari 30% total penghasilan bulanan Anda. Sebaliknya, bila beban utang Anda setiap bulan melebihi 30% dari total penghasilan bulanan yang Anda terima, keuangan Anda masuk rapor merah.

Jika Anda termasuk orang dengan rapor merah, sebaiknya bonus akhir tahun diprioritaskan untuk membayar utang. Dengan demikian, kondisi keuangan Anda bisa masuk golongan rapor biru. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa melunasi utang sebenarnya bagian dari investasi. Melunasi utang lebih awal dari jatuh tempo dapat menolong terhindar dari beban berat seperti denda dan pembengkakan utang akibat bunga kredit Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar