Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Itu
guyonan lama yang masih relevan hingga kini. Siapa, coba, yang tak
kepingin hidup (dan mati) senikmat itu?
Menjadi kaya boleh jadi
merupakan mimpi standar orang dewasa. Bayangkan tinggal di rumah
berlantai marmer impor dari Italia, berendam di bath tub seharga ratusan
juta perak, naik limosin Hummer keliling kota, serta mendapat pelayanan
ekstra istimewa dari bank ala Malinda Dee, jelas begitu menggoda. Siapa
yang berani menampik anugerah hidup seperti itu?
Sayang sekali,
menjadi kaya bukan garis hidup otomatis bagi semua orang. Kebanyakan
dari kita harus berjuang ekstra keras agar menjadi kaya. Namun tak semua
orang bisa tekun, sabar, dan gigih mengejar mimpi menjadi kaya.
Mungkin karena itu pula, banyak orang tergoda untuk kaya secara
instan?. Kalau tak menghimpun uang haram sebagai modal menumpuk harta,
mereka mengandalkan utang sebagai senjata memupuk kekayaan. Bagi mereka
kaya adalah harta. Semakin banyak harta yang mereka kuasai, semakin
mereka merasa kaya Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar