Kamis, 20 November 2014

Manajemen Resiko Trading Dengan Stop Order

Hampir setiap trader forex yang ingin menghindari sikap hanya menonton pasar forex terus ketika mereka memiliki posisi akan mempertimbangkan menempatkan stop order di market untuk membantu mereka mengurangi risiko trading mereka.

Jenis stop order paling sering digunakan oleh trader forex untuk mengelola risiko pada posisi trading adalah perintah stop loss dan trailing stop. Bagian berikut menjelaskan secara lebih rinci bagaimana trader dapat menggunakan masing-masing jenis urutan penting.

Menggunakan Stop Loss Order
Stop loss order adalah mereka ditempatkan di pasar pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat yang sedang berjalan dan digunakan untuk membatasi risiko pada posisi perdagangan dalam kasus pasar bergerak tiba tiba melawan posisi order.

Stop loss order biasanya dieksekusi pada harga terbaik yang tersedia di market setelah level set order telah ditradingkan. Perbedaan antara level order dan tingkat aktual order stop loss diisi pada dikenal sebagai slippage.

Trader akrab dengan metode analisis teknis dasar biasanya akan menempatkan stop loss order sell pada posisi long di bawah level support, dan stop loss order buy di atas level resistance ketika akan short. Strategi ini membantu melindungi order stop loss dari dieksekusi dan memberikan posisi semula kesempatan yang lebih besar untuk menjadi profitable.

Selain itu, sejumlah indikator teknis lainnya yang sering digunakan selain untuk mendukung dan tingkat resistensi untuk menetapkan tingkat stop loss. Indikator ini meliputi moving average dan fibonancci, yang dapat memberikan trader sinyal ketika market telah membalikkan tren yang sedang berjalan. Beberapa trader juga menggunakan pivot point untuk mengatur tingkat stop loss Continue Reading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar