Hampir setiap trader forex yang ingin menghindari sikap hanya
menonton pasar forex terus ketika mereka memiliki posisi akan
mempertimbangkan menempatkan stop order di market untuk membantu mereka
mengurangi risiko trading mereka.
Jenis stop order paling sering
digunakan oleh trader forex untuk mengelola risiko pada posisi trading
adalah perintah stop loss dan trailing stop. Bagian berikut menjelaskan
secara lebih rinci bagaimana trader dapat menggunakan masing-masing
jenis urutan penting.
Menggunakan Stop Loss Order
Stop
loss order adalah mereka ditempatkan di pasar pada tingkat yang lebih
rendah dari tingkat yang sedang berjalan dan digunakan untuk membatasi
risiko pada posisi perdagangan dalam kasus pasar bergerak tiba tiba
melawan posisi order.
Stop loss order biasanya dieksekusi pada
harga terbaik yang tersedia di market setelah level set order telah
ditradingkan. Perbedaan antara level order dan tingkat aktual order stop
loss diisi pada dikenal sebagai slippage.
Trader akrab dengan
metode analisis teknis dasar biasanya akan menempatkan stop loss order
sell pada posisi long di bawah level support, dan stop loss order buy di
atas level resistance ketika akan short. Strategi ini membantu
melindungi order stop loss dari dieksekusi dan memberikan posisi semula
kesempatan yang lebih besar untuk menjadi profitable.
Selain itu,
sejumlah indikator teknis lainnya yang sering digunakan selain untuk
mendukung dan tingkat resistensi untuk menetapkan tingkat stop loss.
Indikator ini meliputi moving average dan fibonancci, yang dapat
memberikan trader sinyal ketika market telah membalikkan tren yang
sedang berjalan. Beberapa trader juga menggunakan pivot point untuk
mengatur tingkat stop loss Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar