Apakah Anda anak seorang konglomerat? Jika ya, Anda orang yang
beruntung. Sebab, bisa dipastikan, semua kebutuhan hidup Anda saat ini
dan di masa yang akan datang akan terpenuhi. Dalam kondisi seperti ini,
sah-sah saja jika Anda sering mengutip semboyan Muda foya-foya, tua
kaya raya, dan mati masuk surga?.
Masalahnya, orang yang
berstatus anak konglomerat hanya segelintir. Mayoritas dari kita adalah
orang biasa yang harus sekolah, kuliah, dan kemudian bekerja untuk bisa
memenuhi kebutuhan hidup. Sampai di sini, masalah belum selesai. Setiap
orang harus menghadapi kenyataan bahwa kebutuhan terus bertambah seiring
pertambahan usia, sementara penghasilan bersifat terbatas. Untuk
memperoleh uang lebih banyak, kita memang bisa bekerja lebih lama. Cuma,
waktu yang tersedia untuk bekerja ada batasnya.
Seandainya kita
bisa membelah diri, barangkali, masalah itu bisa teratasi. Namun, tak
perlu pusing memikirkan cara membelah diri. Sebab, sebenarnya, Anda bisa
mempekerjakan uang Anda sendiri agar memperoleh uang lebih banyak.
Caranya adalah dengan berinvestasi.
Secara sederhana, investasi
adalah penempatan dana untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Dengan investasi, di saat Anda bekerja, tidur, atau pelesiran; uang yang
Anda investasikan itu akan berbiak.
Ketidaksesuaian antara kebutuhan dan penghasilan bukan satu-satunya alasan berinvestasi. Alasan lainnya adalah inflasi.
Banyak orang bilang, inflasi itu ibarat pencuri. Tanpa kita sadari, ia
sering datang menyelinap dan merampok kita habis-habisan. Inflasi juga
tidak pandang bulu. Orang miskin, setengah kaya, maupun kaya raya tak
bisa menghindar saat inflasi datang. Nilai hampir semua jenis aset
mereka menyusut tanpa ampun.
Inflasi juga sering merusak
rencana-rencana keluarga. Misalnya, duit yang ditabung di bank tak cukup
lagi membiayai sekolah anak karena tiba-tiba pengelola sekolah
menaikkan uang pangkal. Contoh lain, harga yang selalu naik saban tahun
membuat mobil impian tak kunjung terbeli Continue Reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar